Baznas Ngawi : Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Ngawi memaparkan program Ngawi sehat di acara pertemuan Asosiasi Dinas Kesehatan seluruh Indonesia melalui RSSH-ATM (Resillient  Sustainable System of Heaith for ATM/AIDS-TBC-Malaria) Jawa Timur acara tersebut dikemas dengan acara Pertemuan Kemitraan Dukungan Baznas Ngawi dalam Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria (ATM) di Kabupaten Ngawi. Acara ini diinisiasi karena angka kasus ketiga penyakit tersebut masih tinggi, dan Pemerintah Kabupaten Ngawi berkomitmen mencapai eliminasi nol pada tahun 2030. Namun, pemahaman bahwa penanganan penyakit-penyakit tersebut tak hanya memerlukan intervensi medis, melainkan juga melibatkan aspek sosial, ekonomi, dan pendidikan, mendorong pentingnya kemitraan lintas sektor untuk pendekatan yang holistik.

Pertemuan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Ketua Baznas, Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kepala Dinas Perkim, Kepala Dinas DP3AKB, Kepala Dinas DPPTKA serta perwakilan dari sektor perbankan yang turut serta dalam program CSR.

Ketua Baznas Ngawi Samsul Hadi menyoroti peran krusial lintas sektor, terutama pemerintah dan sektor swasta, dalam menghadapi tantangan ini. Pemerintah dituntut untuk menyediakan layanan kesehatan terjangkau dan efektif serta mengkoordinasikan upaya pencegahan dan penanggulangan. Di sisi lain, sektor swasta diharapkan dapat memberikan kontribusi melalui dukungan finansial, inovasi teknologi kesehatan, dan partisipasi aktif dalam kampanye pencegahan.

Ketua Baznas Kabupaten Ngawi juga memberikan dukungan terhadap CSR perbankan dan perusahaan di Kabupaten Ngawi. Beliau menegaskan bahwa tidak perlu ragu untuk menyalurkan dana bantuan kepada Baznas Kabupaten Ngawi  sebagai lembaga pemerintah resmi. Samsul  juga menunjukkan komitmen untuk menghimpun dana sosial dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan serta lembaga terkait untuk menyampaikan bantuan kepada penderita penyakit AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria di Kabupaten Ngawi.(bzs.shi)