BAZNAS RI dan BAZNAS Ngawi Gelar Asesmen Program Zmart Pesantren di Ngawi, Fokus Pemberdayaan Ekonomi Santri
Baznas Ngawi: Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Republik Indonesia bersama BAZNAS Kabupaten Ngawi menggelar asesmen Program Zmart Berbasis Pondok Pesantren di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Salah satu lokasi yang menjadi fokus kegiatan ini adalah Pondok Pesantren Baiturrahman Putri Ngawi, sebagai bagian dari upaya strategis untuk memberdayakan ekonomi santri dan memperkuat ekosistem kewirausahaan di lingkungan pesantren.
Program Zmart Pesantren, yang merupakan inisiatif unggulan BAZNAS RI, dirancang untuk mengintegrasikan kegiatan ekonomi berbasis ritel dengan pendidikan agama di pesantren. Program ini bertujuan membangun usaha ritel, seperti toko kelontong atau minimarket, yang dikelola langsung oleh pihak pesantren dengan melibatkan santri sebagai pelaku utama. Di Ngawi, asesmen ini dilakukan untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas program, sekaligus mengevaluasi dampaknya terhadap perekonomian lokal.
Ketua BAZNAS Kabupaten Ngawi, Samsul Hadi, S.H.I., M.Pd.I., menyatakan bahwa asesmen ini merupakan langkah penting untuk memetakan potensi dan tantangan dalam pengelolaan Zmart Pesantren. “Kami ingin memastikan bahwa program ini tidak hanya memberikan bantuan modal, tetapi juga menciptakan ekosistem ekonomi yang mandiri dan berkelanjutan di lingkungan pesantren, khususnya di Pondok Pesantren Baiturrahman Putri Ngawi,” ujarnya.
Pondok Pesantren Baiturrahman Putri Ngawi menjadi salah satu model implementasi program ini. Dengan melibatkan para santri putri, pesantren ini telah memulai operasional Zmart sebagai sarana edukasi wirausaha sekaligus sumber pendapatan tambahan. Asesmen yang dilakukan mencakup evaluasi pengelolaan toko, pelatihan kewirausahaan bagi santri, serta dampak ekonomi terhadap komunitas sekitar. BAZNAS RI juga memberikan pendampingan intensif untuk memastikan pengelolaan ritel berjalan sesuai prinsip syar’i, aman regulasi, dan mendukung keamanan NKRI.
Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, M.A., menegaskan bahwa Program Zmart Pesantren adalah wujud komitmen BAZNAS untuk menciptakan perubahan sosial dan ekonomi yang inklusif. “Melalui Zmart Pesantren, kami tidak hanya memberdayakan ekonomi pesantren, tetapi juga membekali santri dengan keterampilan wirausaha yang relevan untuk masa depan. Keberhasilan program ini di Ngawi akan menjadi contoh bagi pesantren lain di Indonesia,” katanya.
Dalam asesmen ini, BAZNAS RI dan BAZNAS Ngawi juga mengevaluasi kebutuhan tambahan, seperti pelatihan manajemen ritel dan peningkatan modal, untuk memastikan Zmart di Pondok Pesantren Baiturrahman Putri Ngawi dapat berkembang. Program ini sejalan dengan salah satu prioritas BAZNAS Ngawi, yaitu “Ngawi Sejahtera,” yang fokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat kecil dan menengah melalui bantuan modal kerja tanpa bunga.
Para santri di Pondok Pesantren Baiturrahman Putri Ngawi menyambut antusias kehadiran program ini. Salah satu santri, Aisyah (17), mengaku mendapat banyak pelajaran berharga. “Kami belajar cara mengelola toko, menghitung keuntungan, dan melayani pembeli. Ini sangat membantu kami untuk lebih mandiri dan memahami pentingnya kewirausahaan,” ujarnya.
BAZNAS RI menargetkan pembangunan 20 Zmart Pesantren di Jawa Tengah dan Jawa Timur pada tahun 2025, dengan total bantuan sebesar Rp 50 juta. Keberhasilan asesmen di Ngawi diharapkan dapat mempercepat realisasi target tersebut, sekaligus menginspirasi pesantren lain untuk mengadopsi model pemberdayaan serupa.Dengan sinergi antara BAZNAS RI, BAZNAS Ngawi, dan pihak pesantren, Program Zmart Pesantren diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi umat, sekaligus mencetak generasi santri yang tidak hanya unggul dalam ilmu agama, tetapi juga berdaya saing di bidang ekonomi.