BAZNAS Ngawi Gelar Program Ngawi Sehat: Pentasarrufan untuk Balita Stunting di Desa Sukowiyono, Langkah Nyata Atasi Kemiskinan Ekstrem
Baznas Ngawi:Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Ngawi kembali menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan masyarakat melalui program unggulan “Ngawi Sehat”. Kali ini, BAZNAS melaksanakan pentasarrufan zakat produktif untuk mengatasi masalah stunting pada balita di Desa Sukowiyono, Kecamatan Padas, Kabupaten Ngawi. Inisiatif ini tidak hanya membantu pemerintah daerah dalam menangani kemiskinan ekstrem, tetapi juga mencegah dan mengurangi prevalensi stunting melalui intervensi nutrisi dan kesehatan yang terintegrasi.
Acara pentasarrufan yang digelar pada Jumat (12/9/2025) di Balai Desa Sukowiyono dihadiri oleh sekitar 50 keluarga penerima manfaat, perwakilan pemerintah desa, serta tim Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN. Program ini menyasar 50 balita usia di bawah lima tahun yang terdeteksi mengalami stunting akut, dengan bantuan berupa paket nutrisi berimbang, suplemen kesehatan, dan pelatihan pengasuhan anak bagi orang tua. “Stunting bukan hanya masalah kesehatan, tapi juga ancaman bagi masa depan generasi muda kita. Melalui Ngawi Sehat, BAZNAS berkolaborasi dengan pemerintah untuk menciptakan anak-anak yang sehat, cerdas, dan berkualitas,” ujar Ketua BAZNAS Kabupaten Ngawi, Samsul Hadi, saat membuka acara.
Menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi, prevalensi stunting di wilayah pedesaan seperti Kecamatan Padas masih mencapai 25 persen, jauh di atas target nasional 14 persen pada 2024. Desa Sukowiyono, yang mayoritas penduduknya petani dengan tingkat kemiskinan ekstrem di atas rata-rata kabupaten, menjadi salah satu titik rawan. Program Ngawi Sehat hadir sebagai solusi sinergis, mengintegrasikan zakat infak sedekah (ZIS) untuk intervensi langsung. Penerima manfaat menerima bantuan, termasuk makanan bergizi tinggi protein dan vitamin, serta konsultasi kesehatan rutin selama enam bulan ke depan.
Salah seorang penerima, Ibu Siti Nurhaliza (38), warga Dusun Krajan Desa Sukowiyono, tak bisa menyembunyikan haruannya. “Anak saya, yang berusia 2 tahun, sering sakit dan pertumbuhannya lambat. Alhamdulillah, dengan bantuan ini, kami bisa beri dia makanan yang lebih baik. Ini seperti gotong royong dari masyarakat untuk masa depan anak-anak kami,” katanya sambil memeluk putranya yang kini tersenyum lebar setelah pemeriksaan gizi awal.
Kepala Desa Sukowiyono, Prapto, menyambut baik inisiatif BAZNAS. “Ini mendukung program pemerintah desa dalam pemberdayaan masyarakat. Kami harap, melalui sinergi ini, angka stunting di desa kami bisa turun signifikan dalam setahun ke depan. Gotong royong seperti ini yang dibutuhkan untuk bangun generasi emas Indonesia,” tegasnya.
Program Ngawi Sehat merupakan bagian dari strategi BAZNAS Nasional untuk optimalisasi zakat dalam pembangunan berkelanjutan. Hingga kini, program serupa telah menjangkau lebih dari 500 balita di berbagai kecamatan Ngawi, dengan hasil awal menunjukkan peningkatan berat badan rata-rata 0,5 kg per bulan pada peserta. Dengan dukungan ini, BAZNAS tidak hanya mengurangi kemiskinan ekstrem, tapi juga membangun fondasi kesehatan masyarakat yang kokoh.
BAZNAS Kabupaten Ngawi mengajak masyarakat untuk terus berpartisipasi melalui penyetoran ZIS, guna memperluas dampak program seperti ini. “Bersama, kita ciptakan Ngawi yang sejahtera dan bebas stunting,” tutup Samsul Hadi.(shi.bzs)