BAZNAS Ngawi Pantau Penerima Manfaat Bantuan Ternak Kambing, Harap Desa Kerek Beralih dari Produksi Arak ke Peternakan

Baznas Ngawi: Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Ngawi melakukan monitoring langsung terhadap penerima manfaat program pendayagunaan ekonomi berbasis ternak kambing di Desa Kerek, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bantuan yang diberikan tepat sasaran dan mampu membuka peluang ekonomi baru bagi warga desa yang selama ini dikenal dengan produksi arak tradisional.
Tim BAZNAS Ngawi, dipimpin oleh Ketua BAZNAS Kabupaten Ngawi, Samsul Hadi, mengunjungi sejumlah keluarga penerima bantuan pada Selasa (16/9). Mereka memeriksa kondisi ternak kambing yang telah disalurkan sejak awal tahun ini, termasuk kesehatan hewan, pola pemberian pakan, dan progres pengembangan usaha peternakan. “Kami ingin melihat secara langsung bagaimana bantuan ini memberdayakan ekonomi umat. Ternak kambing ini bukan hanya sumber protein, tapi juga potensi usaha jangka panjang seperti produksi susu dan daging,” ujar Samsul saat ditemui di lokasi.
Desa Kerek, yang terletak di aliran sungai bengawan Solo dan Madiun, selama ini bergantung pada produksi arak sebagai mata pencaharian utama. Praktik ini sering kali menimbulkan isu sosial dan kesehatan masyarakat, serta bertentangan dengan nilai-nilai keagamaan. Melalui program BAZNAS, diharapkan warga desa dapat beralih profesi ke sektor peternakan yang lebih berkelanjutan dan halal. “Kami lihat sudah ada kemajuan. Beberapa keluarga mulai menjual anak kambing ke pasar lokal, dan ini bisa jadi alternatif ekonomi yang lebih baik,” tambah Ahmad.
Salah seorang penerima manfaat, Agus Sutikno (45), warga Dusun Poncol Desa Kerek, mengaku bersyukur atas bantuan tersebut. “Dulu keluarga saya ikut-ikutan produksi arak karena susahnya mencari nafkah. Sekarang, dengan 10 ekor kambing dari BAZNAS, saya bisa jual susu dan daging. Anak-anak juga belajar beternak, insyaallah ini jalan keluar dari kemiskinan,” cerita Agus dengan senyum bangga, sambil memamerkan kandang kambingnya yang rapi.
Program pendayagunaan ekonomi BAZNAS ini merupakan bagian dari upaya pemberdayaan zakat produktif di Kabupaten Ngawi. Hingga kini, sekitar 50 keluarga di Desa Kerek telah menerima bantuan serupa, dengan target peningkatan pendapatan hingga 30 persen dalam satu tahun. Monitoring ini juga menjadi momentum untuk memberikan pelatihan tambahan bagi penerima, seperti teknik pemasaran dan sanitasi ternak.
Kepala Desa Kerek, Bayu, menyambut baik inisiatif ini. “Desa kami siap berubah. Dengan dukungan BAZNAS, kami harap Kerek bisa dikenal sebagai sentra peternakan kambing, bukan lagi sebagai produsen arak. Ini langkah maju untuk kesejahteraan warga,” katanya.
Kegiatan monitoring berlangsung lancar dan diakhiri dengan doa bersama, menegaskan komitmen BAZNAS dalam membangun masyarakat yang mandiri dan berbasis nilai-nilai Islam. Program serupa diharapkan terus meluas ke desa-desa lain di Kabupaten Ngawi untuk mengurangi kemiskinan struktural.(bzs.shi)