BAZNAS Ngawi serahkan bantuan Kepada Pelajar Madrasah Aliyah Akibat Kecelakaan Maut, 3 (tiga) Tulang Remuk Terancam Lumpuh Seumur Hidup
Baznas Ngawi: Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Ngawi memberikan bantuan kepada Pelajar salah satu Madrasah Aliyah di Ngawi akibat kecelakaan maut, 3 tulang remuk terancam lumpuh seumur hidup, bantuan diberikan langsung oleh Ketua BAZNAS Kabupaten Ngawi Samsul Hadi yang didamping dari pihak Madrasah. (09/12)
Jika pertolongan saat itu terlambat, nyawa Dwi Siswa salah satu Madrasah di Ngawi mungkin tak selamat. Di perjalanan menuntut ilmu sebagai siswa sekaligus anggota PMR (Palang Merah Remaja), nasib tragis merampas mimpi-mimpi Dwi. Alami kecelakaan tragis, Dwi terpental ke aspal jalanan hingga tubuh (dada, tulang belakang, dan lengan) terlindas motor! Remuk 3 tulang vital mengancam Dwi derita lumpuh permanen. Di tengah terhimpit biaya, kini ayah & ibu Dwi dihadapkan dengan biaya operasi ratusan juta. Padahal, sang ayah hanya buruh tani.
Walau hadir di tengah keluarga pas-pasan, Dwi Fitriyani (16) tumbuh menjadi gadis hebat. Tak sekedar cerdas, dia juga aktif melakukan kegiatan di PMR (Palang Merah Remaja) di madrasahnya. Mimpinya mulia, ingin bisa kuliah dan kerja agar bisa perbaiki nasib keluarga, serta bahagiakan orang tuanya.
Nahas. Siapa sangka, perjuangan Dwi untuk raih masa depan yang lebih indah tiba-tiba harus terhenti! Dwi yang rajin berangkat sekolah pagi, pamit mencium tangan kedua orang tuanya. Miris, momen itu kini terancam jadi momen terakhir orang tuanya melihat senyum manis putrinya.
Baru berangkat berapa kilo dari rumah, Dwi mengalami kecelakaan maut! Tubuhnya terlempar ke aspal jalanan. Tragis! Kecelakaan malah beruntun, tubuh Dwi terlindas motor dengan kecepatan tinggi! Beruntungnya helm Dwi tak lepas, namun pilu tubuhnya remuk akibat terlindas motor dan kesadarannya menurun. Oleh polisi lalu lintas, Dwi dilarikan ke Rumah Sakit
Runtuh rasanya dunia Pak Basuki dan Bu Katirah yang tergopoh-gopoh menyusul putrinya pasca dering telepon memberi kabar duka. Jerit tangis tak bisa dibendung lagi, bersahutan dengan bunyi alat medis yang kini menopang hidup Dwi.
Dwi dirujuk hingga ke 3 (tiga) Rumah Sakit dengan menempuh 6 jam perjalanan. Dokter bilang, Dwi alami cedera berat di 3 tulang vital; tulang dada, tulang punggung, dan tulang lengan. 3 Fraktur tulang yang dialami Dwi berisiko fatal sebab ancam kelumpuhan permanen, pasalnya ia sudah alami kebas-kebas hingga tak merasakan bagian tubuh dari dada ke bawah.
Satu-satunya jalan selamat Dwi hanyalah melakukan operasi, setidaknya 6x tindakan agar bisa bertahan. Masalahnya, biaya yang dibutuhkan capai 150 juta di luar tanggungan BPJS. Hasil Pak Basuki sebagai buruh tani mustahil jadi andalan. Untuk kehidupan sehari-hari saja sudah sulit. Kini, hanya pertolongan Tuhan satu-satunya yang bisa diharapkan.
Keluarga Pak Basuki dan Bu Katirah mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan oleh BAZNAS Kabupaten Ngawi. Diakuinya, beberapa waktu lalu ia yang diwakili pihak Madrasah memang mengajukan bantuan berobat ke BAZNAS Ngawi untuk anaknya. “Alhamdulillah, terima kasih BAZNAS Ngawi sudah membantu meringankan beban keluarga kami, semoga anak kami Dwi bisa segera sehat dan kembali bersekolah seperti biasa”
Samsul juga mengajak agar seluruh masyarakat Kabupaten Ngawi dalam menunaikan zakat, infaq dan sedekah melalui BAZNAS Ngawi agar lebih banyak lagi orang-orang yang membutuhkan dapat dibantu. “Semakin banyak yang berzakat dan berinfaq maka semakin banyak juga yang akan kita bantu, tidak hanya melulu bantuan keagamaan, tetapi bantuan pendidikan, kesehatan, ekonomi serta dakwah” ungkapnya.(bzs.shi)