Baznas Ngawi – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Ngawi, melalui program Ngawi Makmur, memberikan sebanyak 10 unit gerobak barokah kepada para pelaku UMKM, di kantor Baznas, Jl.  Brawijaya Ngawi, pada Jumat (08/12/2023).

Selain menyalurkan gerobak untuk para pedagang, Baznas juga menyalurkan Bantuan kepada 10 UPZ Koordinator Wilayah Bidang Pendidikan dan Kebudayaan, bantuan guru ngaji,  sarana penunjang kegiatan keagamaan.

Gerobak tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Bupati Ngawi Dr. Dwi Rianto Jatmiko, MH., M.Si didampingi  Pimpinan Baznas Ngawi, Asisten Pemerintahan Dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Ngawi, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian dan Tenaga Kerja dan Lurah Margomulyo Kecamatan Ngawi.

Ketua Baznas Kabupaten Ngawi, Samsul Hadi mengatakan, pemberian bantuan fasilitas gerobak tersebut bertujuan untuk membantu para pelaku UMKM dalam meningkatkan ekonomi mereka dan bisa produktif dengan berjualan.

“Jadi dari setiap kecamatan kami pilih dua orang mustahik, program Ngawi  Makmur ini lebih berorientasi kepada pendistribusian dana zakat supaya berdayaguna, dari mereka sebelumnya mustahik bisa ke muzakki sehingga bisa mengangkat harkat secara ekonomi,” ujarnya.

Penerima gerobak ini, kata dia, telah mengikuti beberapa tahapan yang bersinergi dengan Dinas Perdagangan Perindustrian dan Tenaga Kerja dalam menuntukan penerima manfaat. Yang dipilih hanya mereka yang betul-betul memiliki niat dan tekad kuat untuk memulai usaha berjualannya dan sangat membutuhkan bantuan yang dipilih.

“Program Ngawi Makmur ini sudah berjalan kurang lebih 2 tahun kemudian dalam penyaluran 10 unit gerobak kami mengundang langsung para mustahik ke kantor Baznas Ngawi, dengan hadir semua disini agar tidak salah sasaran itu langkah pertama sesuai orang yang tepat dan sangat membutuhkan,” ucapnya .

Baznas Kabupaten Ngawi, kata Samsul Ngawi, selanjutnya akan memberikan pendampingan secara rutin bagi penerima batuan gerobak program Ngawi Makmur yang terakhir kami ucapkan kepada seluruh Muzakki yang mempercayakan Zakat, infak dan shodaqoh melalui Baznas Ngawi( bzs.shi)

Baznas Ngawi : “Sebanyak 10 UMKM tergabung dalam Program Gerobak Berkah BAZNAS Kabupaten Ngawi 2023, para UMKM yang tergabung dalam Program ini tersebar di beberapa Kecamatan di Ngawi  .” Ungkap Ketua BAZNAS Ngawi Samsul Hadi.

Dalam kegiatan tersebut terkemas dalam kegiatan Dinas Perdagangan Perindustrian dan Tenaga Kerja mengadakan mentoring branding produk UKM Kabupaten Ngawi Tahun 2023 yang bersenergi dengan BAZNAS Ngawi dalam kegiatan tersebut sekaligus Peluncuran Gerobak Berkah 2023 yang diberikan secara langsung oleh Bupati Ngawi H. Ony Anwar Harsono, Ketua BAZNAS Ngawi Samsul Hadi, dan Kepala DPPTK Ngawi Kusumawati Nilam, penyerahan gerobak ini disaksikan langsung oleh para tamu undangan dan seluruh peserta yang berhadir. Minggu, (03/12/2023)

Dalam sambutannya Samsul Hadi juga menyampaikan “dana zakat, infak dan sedekah yang diamanahkan oleh muzaki ke BAZNAS Ngawi disalurkan melalui program-program yang ada di BAZNAS Ngawi salah satunya Program Pemberdayaan Ekonomi Mustahik , dimana melalui program ini masyarkat yang sudah memiliki usaha akan dibantu dan didukung dalam meningkatkan usahanya”.

Ia juga berharap program ini terus berlanjut agar masyarakat yang kesulitan dalam mengembangkan usahanya bisa semakin berkembang dari dana zakat, infak dan sedekah yang disalurkan oleh BAZNAS Ngawi. (bzs.shi)

Baznas Ngawi – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Ngawi kembali menyalurkan zakat produktif, Kali ini bantuan berupa mesin pengolah bambu bagi para pengrajin bambu

Penyuluh Agama Islam Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi mengapresiasi kepada Baznas Ngawi yang selama ini bersinergi dengan baik dalam meningkatkan perekonomian masyarakat mustahik.”Ini tentunya sangat luar biasa. Mudah-mudahan apa yang kita harapkan bersama untuk meningkatkan ekonomi Masyarakat mustahik bisa terwujud, ” ungkap Sukamto dalam rilis yang diterima TIM Media Baznas Ngawi, Jumat (09/11/2023).

Selanjutnya untuk memastikan kemanfaatan dari peralatan tersebut, Baznas Ngawi melalui Penyuluh Agama Islam Kecamatan Sine terkait berkomitmen untuk memantau dan terus melakukan pendampingan secara berkelanjutan. “Artinya penyerahan alat ini tidak cukup hanya sampai disini tetapi ada evaluasi agar berkelanjutan, ” ujarnya.

Ketua Baznas Kabupaten Ngawi menyampaikan bantuan peralatan pengrajin bambu adalah sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Pasalnya menurut Samsul (Ketua Baznas Ngawi), salah satu fondasi keluarga sejahtera adalah ekonomi.

“Keluarga sejahtera salah satu kekuatannya adalah ekonomi, dimana kekuatan ekonomi dalam masyarakat harus tumbuh dalam keluarga, sehingga Baznas Ngawi merealisasikan pemberdayaan ekonomi mustahik melalui program Ngawi makmur,” ujar Samsul.

Ketua Baznas Ngawi  (Samsul hadi) menambahkan, mengajak kepada seluruh Masyarakat Ngawi untuk menggerakan zakat. Menurutnya zakat juga merupakan salah satu potensi untuk menyejahterakan masyarakat. Perlu diketahui, dalam hal ini zakat sifatnya bukan hanya produktif tetapi juga non produktif.

“Yuk, kita gerakan potensi zakat pasti semua bisa. Insyaallah kedepan bisa lebih sejahtera dengan adanya potensi zakat, ” ujar Samsul.(bzs.shi)

Baznas Ngawi : Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Ngawi  menyalurkan bantuan modal usaha batik Mustahik (08/11/2023). Bantuan berupa modal per orang 2.500.000, bantuan ini nantinya akan dimanfaatkan pada 12 penerima manfaat yang tergabung dalam kelompok Batik  Ngawi .

Lestari yang beralamat di Desa Pangkur, Kecamatan Pangkur, Kabupaten Ngawi. “Berawal dari usaha batik pada tahun 2006, sampai pada akhirnya bertemu komonitas pembatik Ngawi. Sedikit demi sedikit membawa perubahan untuk kelompok Pengrajin Batik. Setelah diberikan bantuan, pendampingan, serta bantuan pemasarannya. Alhamdulillah saat ini batik Ngawi sedikit demi sedikit dapat dikenal. Namun setelah pandemi selama dua tahun belakang ini sangat berdampak untuk usaha yang sedang dirintis ini, maka dari itu kami mengucapkan terimakasi pada BAZNAS Kabupaten Ngawi dan para Muzakki,” ujar Lestari

Pandemi yang berlangsung selama dua tahun tentu sangat berdampak dan memberikan Pelajaran pada perekonomian masyarakat, khusunya pada kelompok Pengrajin batik Ngawi. Yang mana karena keterbatasan modal dan pemasaran, dan juga kesulitan bahan baku menjadikan usaha batik ini tidak berjalan dengan semestinya. Sehingga, bantuan seperti ini sangat diperlukan. Seperti halnya ujar Sambutan Bupati dalam sambutanya. “Meski terjeda dua tahun karena pandemi dan usaha yang terseok-seok, harapanya dengan bantuan Modal Usaha dari BAZNAS ini dapat mendukung pertumbuhan dan pemulihan perekonomian masyarakat pasca pandemi berlangsung,” ujar Bupati Ngawi (Ony Anwar Harsono) dalam sambutanya.

Tak hanya itu Bupati menyebutkan, bahwasanya dengan bantuan ini harapanya dapat semakin mengembangkan perekonomian dan kesejahteraan para pengerajin Batik. Karena batik Ngawi merupakan salah satu icon Ngawi yang tidak banyak dijumpai di daerah lain. Harapanya dengan icon tersebut Batik dengan kekhasan ini dapat terangkat nilainya di masyarakat luas dan semakin banyak diminati dsehingga dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

Terdapat kekhususan pada Batik Ngawi ini, yang mana merupakan batik dengan bahan pewarna yang alami. “Batik Ngawi menjadi salah satu icon kabupaten Ngawi yang mesti di kembangkan. Harapanya dapat menjadi kekhususan yang dapat memajukan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,“ ucap Bupati Ngawi.

“Semoga bantuan modal yang disalurkan oleh BAZNAS Ngawi  ini akan mendatangkan manfaat pada pengerajin penerima manfaat dan juga keluarga. Tak hanya itu, semoga lantaran bantuan ini, BAZNAS Ngawi dan para Muzakki semakin banyak keberkahan sehingga semakin dapat meluaskan kebermanfaatan,” tutup Ketua Baznas Ngawi.

Sikap optimistis Siswanto untuk meningkatkan perekonomian keluarganya tak pernah surut. Dia adalah salah satu penerima manfaat program bengkel sepeda motor dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Ngawi

Perjalanan panjang dalam menjalankan usaha bengkelnya telah dimulai sejak 2014 lalu, setelah Siswanto  belajar dunia otomotif dari sang kakak. Dia memutuskan untuk mandiri dan menjalankan bengkel sendiri dengan modal dan peralatan seadaanya menggunakan gerobak lusuh. Siswanto  menjalankan bengkel usahanya di Kecamatan Sine.

Bengkel ini pun menjadi sumber penghasilan utama untuk menghidupi dirinya dan keluarga Siswanto. Meski pendapatannya tak menentu hingga beberapa waktu tak memperoleh uang dalam satu hari karena tidak banyak barang dan peralatan bengkel yang tersedia, namun hal itu tidak menyurutkan semangat Siswanto  dalam mencari nafkah bagi keluarga.

Selama 15 tahun lamanya, Siswanto  mengandalkan gerobak bengkelnya untuk mencari nafkah. Dengan gerobak ini, jelas bengkel Siswanto  kalah bersaing dengan bengkel pesaing yang lebih baik. Siswanto  pun beberapa kali mencoba mendirikan kios semi permanen dengan bahan seadanya seperti papan dan triplek bekas karena keterbatasan modal. Namun karena menggunakan bahan seadanya, bengkel Siswanto terlihat kumuh dan mendapat komplain dari lingkungan untuk segera dibersihkan, pada akhirnya Siswanto  pun harus kembali menggunakan gerobaknya.

Hingga pada Nopember 2023, sebuah titik terang muncul saat Siswanto  bertemu dengan pimpinan BAZNAS Kabupaten Ngawi dan mendapatkan bantuan dalam program Bengkel Mekanik BAZNAS Ngawi. Dia diberi bantuan booth bengkel, bantuan peralatan bengkel seperti kompresor, aneka kunci dan aneka macam oli beserta spare part hingga diberikan pendampingan.

“Alhamdulillah tidak henti-hentinya saya mengucapkan syukur atas kesempatan saya mendapatkan bantuan program bengkel ini. BAZNAS Ngawi memberikan saya bantuan booth bengkel yang bagus, kompresor, aneka oli dan spare part motor kepada saya secara gratis untuk dikembangkan. Sejujurnya saya masih belum percaya saat mendapat ini, karena bantuan ini lengkap dan mewujudkan impian saya” katanya saat ditemui.

“Saya masih ingat selama 15 tahun saya ngebengkel menggunakan gerobak, tiap berangkat dan pulang mendorong gerobak bengkel saya, belum lagi bila hujan terpaksa harus berhenti aktivitas karena tidak ada tempat berteduh dan khwatir rusak kompresornya bila terkena hujan. Belum lagi bila malam, saya jarang tidur nyenyak karena memikirkan alat-alat, saya khawtir ada yang ambil diluar.,” lanjut Siswanto .

Dengan bentuk bengkel Siswanto yang baru, pelanggan pun perlahan semakin bertambah, karena peralatan yang dimiliki Siswanto kini lebih lengkap, aneka oli juga tersedia di bengkelnya. Siswanto berujar bisa mulai menyisihkan uangnya untuk menabung setelah mendapatkan bantuan dari BAZNAS Kabupaten Ngawi.

Pria berusia 51 tahun itu menceritakan dengan haru dan sangat berterima kasih atas bantuan dana zakat dari masyarakat Kabuapten Ngawi yang disalurkan melalui BAZNAS Kabupaten Ngawi. Bersama tekad kuatnya, Siswanto berkomitmen untuk bersungguh-sungguh dalam mengembangkan usaha ini.

“Tidak ada yang bisa saya sampaikan selain mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Ngawi, dari zakat yang disalurkan ke BAZNAS Ngawi, sehingga saya bisa mendapatkan manfaat dari program bengkel ini. Saya hanya bisa mendoakan, semoga para donatur dan muzaki bisa diberikan balasan dari Allah SWT yang lebih melimpah, berkah, diberikan kebahagiaan hidup dan kelancaran urusan,” kata Siswanto .

Siswanto  memiliki cita-cita untuk mengembangkan bengkel ini agar lebih besar dan memiliki banyak pelanggan. Hal ini dikarenakan Siswanto  ingin bisa mendukung anak-anaknya memperoleh pendidikan yang tinggi lebih dari dirinya, sehingga mampu bermanfaat untuk agama dan bangsa.(bzs.shi)