Perkuat Pengumpulan ZIS: BAZNAS Ngawi dan Kejari Ngawi Berkolaborasi, 122 ASN Kemenag Siap Beramal Lebih Masif
Baznas Ngawi: Dalam upaya memperkuat budaya berbagi di kalangan birokrat, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Ngawi bekerja sama dengan Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Ngawi menggelar penguatan pengumpulan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) kepada sebanyak 122 Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama Kabupaten Ngawi. Kegiatan ini menjadi bagian integral dari Retreat Pembekalan, Orientasi, dan Pelatihan bagi para Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) serta Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang baru diangkat.
Acara yang berlangsung di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ngawi, Selasa (23/9), dihadiri oleh pejabat eselon dan peserta pelatihan yang antusias. Penguatan ZIS ini disampaikan secara bergantian oleh Ketua BAZNAS Ngawi Samsul Hadi dan Kepala Kejaksaan Negeri Ngawi, Susanto Gani, SH, MH. yang menekankan pentingnya peran ASN sebagai teladan dalam mewujudkan kesejahteraan sosial melalui instrumen zakat.
“ASN bukan hanya pelaksana tugas negara, tapi juga agen perubahan sosial. Dengan mengumpulkan ZIS secara rutin, kita tidak hanya memenuhi kewajiban agama, tapi juga berkontribusi nyata bagi masyarakat Ngawi yang masih banyak membutuhkan,” ujar Susanto Gani saat menyampaikan materi penguatan. Ia menambahkan, kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan target pengumpulan ZIS di lingkungan ASN hingga 20 persen pada tahun ini, sejalan dengan program nasional BAZNAS.
Sementara itu, Ketua BAZNAS Ngawi, Samsul Hadi, menjelaskan bahwa penguatan ini mencakup sosialisasi mekanisme pengumpulan ZIS yang mudah melalui aplikasi digital BAZNAS, serta cerita inspiratif tentang dampak ZIS bagi mustahik di Ngawi. “Tahun ini, ZIS dari ASN Kemenag terus meningkat, untuk pentasarrufan diprioritaskan untuk pendidikan dan kesehatan. Dengan 122 ASN baru ini, kami yakin angkanya akan melonjak,” katanya optimis.
Peserta pelatihan, seperti Rina Fitriani, salah satu CPNS baru, mengaku terinspirasi. “Sebelumnya, saya kurang paham cara menyalurkan ZIS secara resmi. Kini, setelah sosialisasi ini, saya siap memulai dari gaji pertama saya untuk berbagi,” ungkap perempuan berusia 28 tahun itu.
Kegiatan retreat ini sendiri dirancang sebagai pembekalan holistik bagi 122 ASN baru, mencakup modul orientasi birokrasi, etika ASN, dan penguatan nilai-nilai keagamaan. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ngawi, H. Moh Ersat, menyambut baik inisiatif ini. “Kolaborasi dengan BAZNAS dan Kejari memperkaya program kami, membuat pelatihan tidak hanya teknis, tapi juga bermakna secara spiritual,” tegasnya.
Kolaborasi antarlembaga ini dianggap sebagai langkah strategis dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pengentasan kemiskinan. BAZNAS Ngawi mencatat, sepanjang 2024, pengumpulan ZIS di kabupaten ini telah menjangkau lebih dari 5.000 mustahik, dengan potensi peningkatan signifikan melalui partisipasi ASN yang lebih aktif.
Hingga kini, retreat masih berlangsung hingga Kamis (25/9), diikuti dengan sesi diskusi kelompok dan kunjungan lapangan. Inisiatif ini diharapkan menjadi momentum bagi ASN Ngawi untuk menjadikan ZIS sebagai gaya hidup, bukan sekadar kewajiban tahunan.(shi.bzs)