Kemenag Ngawi Raih Penghargaan Bergengsi BAZNAS Jatim sebagai Pengumpul Zakat Terbanyak
Baznas Ngawi: Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Ngawi meraih penghargaan kategori Pengumpulan Terbanyak dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur. Prestasi ini diraih dalam acara Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) BAZNAS Jawa Timur yang bergengsi, bertema “Menguatkan BAZNAS dalam Mendukung Asta Cita”, yang digelar di Ballroom Hotel Mercure Surabaya pada Rabu (8/10).
Hadir lebih dari 500 peserta, termasuk pimpinan BAZNAS kabupaten/kota se-Jawa Timur, pejabat daerah, dan tokoh masyarakat, rakorda ini menjadi wadah strategis untuk menyinkronkan peran lembaga zakat dengan delapan cita-cita nasional menuju Indonesia Emas 2045. Asta Cita, yang mencakup pemberdayaan ekonomi umat, pengentasan kemiskinan, dan peningkatan kesejahteraan sosial, menjadi fokus utama Rakorda.
Penghargaan untuk Kemenag Ngawi diserahkan langsung oleh Ketua BAZNAS Jatim, KH. Ali Maschan Moesa, kepada Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Ngawi, Dr. KH. Moh Ersad, M.HI. Prestasi ini menandai transformasi luar biasa Kemenag Ngawi dalam pengelolaan zakat, infaq, sedekah, dan wakaf (ZISWAF). Jika sebelumnya hanya mampu mengumpulkan sekitar Rp5 juta per bulan, kini capaiannya melonjak menjadi Rp150 juta per bulan. Lonjakan ini dicapai melalui inovasi seperti kampanye digital, kolaborasi dengan madrasah, KAU, serta program “Zakat Pintar”.
“Ini bukan sekadar angka, tapi bukti nyata bahwa zakat bisa menjadi mesin pemberdayaan umat. Dari Rp5 juta yang dulu terbatas pada bantuan kecil-kecilan, kini Rp150 juta kami salurkan untuk beasiswa Ngawi Cerdas, Ngawi Taqwa, Ngawi Makmur, Ngawi Sehat dan Ngawi Peduli. Penghargaan ini memotivasi kami untuk terus berkontribusi pada Asta Cita, khususnya pilar pendidikan dan ekonomi kerakyatan,” kata Dr. KH. Moh Ersad, M.HI, saat menerima plakat kristal di panggung utama acara.
Data BAZNAS Jatim yang disampaikan dalam rakorda menunjukkan kontribusi provinsi secara keseluruhan mencapai Rp Rp40,509 triliun miliar pada 2024, dengan proyeksi kenaikan 30% tahun ini. Kemenag Ngawi, yang bekerja sama erat dengan BAZNAS Kabupaten Ngawi, menjadi contoh sukses sinergi antara instansi keagamaan dan lembaga BAZNAS Ngawi. Program unggulan seperti “Ngawi Cerdas” telah menjangkau ratusan siswa mustahik, termasuk bantuan pendidikan di MTsN 3 Ngawi.
Acara ini juga diisi sesi panel tentang digitalisasi ZISWAF dan kolaborasi lintas sektor, dengan narasumber Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak. Ia menekankan, “BAZNAS dan Kemenag adalah mitra strategis pemerintah daerah. Prestasi Ngawi ini inspiratif, membuktikan zakat bukan hanya ibadah, tapi investasi untuk kemajuan bangsa sesuai Asta Cita.
“Penghargaan ini diharapkan menjadi katalisator bagi Kemenag Ngawi untuk menargetkan Rp200 juta pada 2026,. Dr. KH. Moh Ersad berjanji memperkuat transparansi dan akuntabilitas, agar dana zakat benar-benar tepat sasaran. Di tengah tantangan ekonomi pasca-pandemi, kisah sukses Ngawi ini mengingatkan bahwa solidaritas umat bisa mewujudkan kesejahteraan merata, selaras dengan visi Indonesia Emas 2045.(shi,bzs)